알려드림

Penyebab Kuku Bergaris Vertikal dan Kondisi Kesehatan

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Lainnya

Dibuat: 2024-04-07

Dibuat: 2024-04-07 09:54

Penyebab Kuku Bergaris Vertikal dan Kondisi Kesehatan

Saya akan menjelaskan tentang penyebab garis vertikal pada kuku dan kaitannya dengan kondisi kesehatan Anda. Kita dapat mengetahui kondisi kesehatan melalui kuku. Meskipun terkadang kita mengabaikannya, sebaiknya perhatikan kuku Anda untuk memastikan tidak ada tanda bahaya yang dikirimkan tubuh. Hari ini, kita akan membahas tentang kuku.

Kuku dan Kesehatan

Kuku memiliki arti penting karena dapat mencerminkan kondisi kesehatan kita selama 4 hingga 6 bulan terakhir. Terutama, kuku tumbuh sangat lambat, sekitar 3 mm per bulan. Pertumbuhan yang lambat ini memungkinkan kuku untuk mencatat perubahan yang terjadi di dalam tubuh kita secara bertahap, menjadikannya seperti 'messenger' yang luar biasa.
 
Kondisi nutrisi, cedera, riwayat penyakit, obat-obatan, dan paparan racun dapat memengaruhi bentuk kuku. Hal ini karena kuku terbuat dari protein yang disebut keratin, dan faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi matriks keratin, sehingga mengubah penampilan kuku.
 
Jika kesehatan seseorang menurun, kulitnya akan menjadi kering, rambutnya menipis, muncul masalah kulit seperti jerawat, warna kulit berubah, dan warna darah juga dapat menunjukkan kondisi kesehatan. Misalnya, beberapa wanita yang sering mengalami nyeri haid yang hebat dan mudah lelah, akan menunjukkan tanda-tanda pada bagian bawah dagu. Ini sering terjadi pada wanita yang memiliki masalah kesehatan rahim.
 
Begitu pula dengan kondisi lambung. Jika lambung tidak sehat, warna kulit cenderung kusam dan muncul jerawat. Sama halnya dengan kuku. Karena kuku merupakan bagian dari kulit, kondisi kesehatan tubuh tercermin pada kuku. Dengan mengamati kondisi, warna, dan pola pada kuku, kita bisa menebak perubahan yang terjadi di dalam tubuh dan kemungkinan penyakit yang mungkin terjadi.

Penyakit yang Diduga Berdasarkan Kondisi Kuku

Kuku yang sehat memiliki bentuk seperti bulan sabit atau setengah lingkaran di bagian pangkal kuku. Bagian ini merupakan akar kuku dan tidak terlihat pembuluh darah, sehingga tampak putih bersih. Warna kuku secara keseluruhan harus berwarna merah muda cerah.
 
Saat memeriksa kuku, perhatikan bagian bulan sabit dan pelat kuku, apakah ada perubahan warna atau tidak. Beberapa mineral penting menyusun kuku, dan jika bagian bulan sabit tampak jelas dan memiliki lengkungan yang halus, maka kuku tersebut dalam kondisi sehat.
 
Namun, jika tidak ada bagian bulan sabit, ini bisa menjadi indikasi penurunan sistem kekebalan tubuh atau gangguan fungsi tiroid. Sebaliknya, jika bagian bulan sabit terlalu besar, ini bisa menjadi tanda hipertiroidisme. Selain itu, ada kondisi di mana bagian bulan sabit menghilang dan sebagian besar pelat kuku berubah menjadi putih. Kondisi ini sering ditemukan pada 80% penderita sirosis hati.
 
Kuku berwarna biru bisa menjadi indikasi penyakit jantung. Terutama jika bagian bulan sabit berwarna biru atau langit, seperti yang sering terlihat pada penderita penyakit Wilson.
 
Jika bagian bulan sabit terlalu merah, ini bisa menjadi pertanda gagal jantung. Sementara kuku yang berubah warna menjadi kuning bisa menjadi akibat penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama. Kuku yang berubah warna menjadi abu-abu kebiruan dapat menjadi pertanda keracunan perak. Perubahan warna pada bagian bulan sabit ini disebabkan oleh kelebihan mineral tertentu.
 
Banyak wanita yang sekarang gemar melakukan perawatan kuku dengan gel. Namun, jika dilakukan terlalu lama, kuku tidak dapat bernapas dan nutrisi tidak dapat terserap dengan baik. Selain itu, selama kehamilan atau jika suplai air ke ujung jari tidak memadai, sirkulasi darah juga akan terganggu.
 
Jika biasanya Anda rajin merawat kuku dan tidak pernah memotong kutikula, tetapi kuku Anda tetap tidak rata, maka Anda perlu mencurigai kondisi anemia (kekurangan darah). Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan kemungkinan penyakit tiroid atau psoriasis.

Jika Terdapat Garis Vertikal pada Kuku

1. Kekurangan cairan tubuh dan nutrisi akibat diet yang tidak sehat.
2. Psoriasis kuku. Pada psoriasis kuku, selain garis vertikal, kuku juga menjadi lebih tebal, keriput, dan tidak rata.
3. Masalah sirkulasi darah. Penderita Raynaud's phenomenon (suatu kondisi yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah) seringkali mengalami garis vertikal pada kuku. Hal ini karena sirkulasi darah ke ujung jari, terutama kuku, terganggu sehingga suplai protein ke matriks kuku terhambat.
4. Bagi penderita Raynaud's phenomenon yang juga mengalami nyeri haid, gangguan menstruasi, dan kesemutan pada tangan dan kaki, kuku tidak hanya bergaris vertikal tetapi juga tidak rata. Perlu diingat hal ini.

5 Kondisi yang Membutuhkan Perawatan Medis

  • Garis hitam berukuran lebih dari 6 mm dan warnanya semakin gelap dan melebar dengan cepat.

  • Bentuk garis hitam tidak teratur dan tidak beraturan.

  • Hiperpigmentasi tidak hanya pada kuku, tetapi juga pada area di sekitarnya, khususnya kutikula dan kulit di sekitar kuku.

  • Kuku mudah patah dan hancur.

  • Terdapat banyak garis vertikal dengan berbagai warna.

Penutup

Kuku merupakan cerminan kesehatan kita. Kuku menyimpan data kesehatan kita selama 6 bulan terakhir. Ingatlah bahwa perubahan pada kuku dapat menjadi tanda adanya penyakit. Jaga kesehatan kuku Anda agar tetap sehat.




Komentar0